Selasa, 07 November 2017

Perbandingan jurnal “Perhitunngan harga pokok produk compressed natural gas dari landfill gas sebagai energy alternative pada TPST Bantar Gebang, Bekasi (Jurnal 1)” dan “Sifat Korosif Surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) Dari Minyak Sawit dalam Pemilihan Bahan Surface Facilities untuk Aaplikasi EOR (Enhanced Oil Recovery) (Jurnal 2)”



Penulis jurnal :
-         Srilarakasuri P Ardiagarini, Anthony Riman, Helena J Kristina
-         Tajuddin Bantacut  dan Wahyudin Darmanto

Penganalisa : Lolitasari – 33415857- 3ID06



No.
Analisis
Jurnal 1
Jurnal 2
1.
Formulasi masalah
Pengalihan penggunaan BBM menjadi BBG (Bahan Bakar Gas)  dengan komponen utama berupa plastic yang dinilai dapat didaur ulang secara berkesinambungan dibandingkan BBM yang merupakan sumber daya yang akan habis dan tidak dapat diperbaharui
Pengalihan penggunaan EOR menjadi surfaktan MES yang dinilai MES lebih ramah lingkungan dan bahan yang mudah didapat yaitu berupa kelapa, minyak sawit, lemak sapi, dll dibandingkan EOR yang menggunakan bahan minyakn bumi dan bahan yang mahal, yang mana bahan tersebut seiring berjalannya waktu akuan segera habis
2.
Hipotesis penelitian
Harga akan cukup rendah, sehingga diperlukan TPST Bantar Gebang untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai harga jual yang layak ataupun mengenai analisis kelayakan bisnis dari produk CNG yang telah dilakukan pada penelitian ini. Melakukan penelitian perbandingan keuntungan dan kerugian mengenai produk usulan (CNG) ini dengan produk yang sudah ada yaitu listrik.
surfaktan MES akan dapat menghambat korosi dari sebuah logam, contohnya dalam penelitian kali ini meneliti pada industri minyak dan gas yang mana korosi didalamnya terjadi karena factor alam yang mendominasi terjadinya korosi, namun demikian factor alam tersebut masih dapat disikapi ataupun dikendalikan dengan menggunakan surfaktan MES.

3.
Rancangan penelitian
Pendahuluan, Perumusan masalah, Tujuan penulisan, Metode penelitian, Sistem saat ini di TPST (Tempat     Pemrosesan Sampah Terpadu) Bantar Gebang, Usulan konsep aliran proses pada bahan bakar gas, Perbandingan harga pokok produk Landfill Gas pada sistem saat ini dan sistem usulan, Kesimpulan
Pendahuluan, Bahan dan Metode yang meliputi Bahan dan Alat, Metode analisis sifat Fisiokimia Surfaktan MES, Metode analisis Kimia Air Injeksi Lapangan T, Pengujian laju korosi berbagai bahan logam, Pengujian laju korosi pada proses Dilution, danPemilihan bahan logam paling ekonomis untuk surface facilities. Kemudian ada hasil dan pembahasan yang meliputi sifat Fisiokimia Surfaktan MES, analisis Air Injeksi dari lapangan minyak T, Laju korosi, Pemilihan material surface facilities
4.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian yang terdapat pada jurnal kali ini adalah metode dengan menggunakan penelitian langsung yang mana peneliti langsung yaitu dengan mengumpulkan jangka waktu pengambilan data selama beberapa bulan di TPST Bantar Gebang.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian yang terdapat pada jurnal kali ini adalah metode dengan menggunakan penelitian langsung yang mana peneliti langsung yaitu peneliti langsung mengamato di Lapangan T yang merupakan PT yang menggunakan surfaktan MES.
5.
Populasi dan sampel
populasinya yang berupa pengambilan data yang ada pada PTST Bantar Gebang yang akan diambil sampel pengambilan data hanya pada bulan januari 2012 hingga juni 2012 saja.

Popuasinya berupa pengetahuan EOR utuk acuan mendapatkan surfaktan yang lebih baik lagi, sampelnya yaitu Lapanga T yaitu salah satu PT yang telah menggunakan surfaktas MES
6.
Pengolahan data
Data biaya pada produksi yang terkait dirinci per aktivitas dan diolah menggunakan konsep activity based costing, namun hanya terbatas pada aktivitas bagian produksinya saja, dikarenakan adanya keterbatasan dalam pengambilan data selain bagain produksi.
meganalisis sifat fisiokimia surfaktan MES, Kemudian, menganalisa air injeksi dilapangan T untuk mengetahui kandungan kation dan anion yang terdapat di dalamnya, Pengukuran laju korosi berbagai jenis logam, kemudian pemilihan bahan surface facilities didasarkan pada empat parameter
 


Senin, 06 November 2017

Analisis Jurnal : “SIFAT KOROSIF SURFAKTAN MES (METIL ESTER SULFONAT) DARI MINYAK SAWIT DALAM PEMILIHAN BAHAN SURFACE FACILITIES UNTUK APLIKASI EOR (ENHANCED OIL RECOVERY)”

Penulis jurnal : Tajuddin Bantacut dan Wahyudin Darmanto

Penganalisa : Lolitasari – 33415857- 3ID06

Limk Jurnal : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/8591

• Formulasi masalah
Berdasarkan jurnal Sifat korosif surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) dari minyak sawit dalam pemilihan bahan Surface Facilities untuk aplikasi EOR (Enhanced Oil Recovery) didapat formulasi masalah yaitu Enhanced oil recovery (EOR) merupakan metode pengambilan sisa minyak bumi yang terperangkap pada pori-pori batuan yang tidak dapat diambil dengan teknologi konvensional. Salah satu metode EOR yang digunakan adalah injeksi bahan kimia menggunakan surfaktan, surfaktan yang biasa digunakan adalah petroleum Sulfonat yang merupakan turunan dari minyak bumi. Namun srfaktan ini memiliki kekurangan yaitu ketahanan yang buruk terhadap kondisi sadah dan sifat deterjensinya menurun dengan sangat tajam pada tingkat salinitas yang tinggi. Kelemahan surfaktan ini memicu pencarian alternative surfaktan yang lain, salah satunya surfaktan MES (metil ester sulfonat), MES didapat dari sintesa beberapa minyak seperti kelapa, minyak sawit, lemak sapi dan minyak kedelai. MES memiliki kelebihan yaitu sifat disperse dan deterjensi yang baik walaupun berada pada air dengan tingkat kesadahan yang tinggi dan tidak ada fosfat, daya deterjensi sama dengan petroleum sulfonat pada konsentrasi MES yang lebih rendah serta dapat mempertahankan aktivitas enzim yang lebih baik dan tolenransi yang lebih baik terhadap keberadaan kalsium dan kandungan garam. Penggunaan surfaktan MES membutuhkan pengujian tingkat korosi sebelum digunakan sehingga diketahui sejauh mana pencegahan kegagalan produksi akibat korosi pada surface facilities dapat dilakukan ataupun dihindari. Oleh karena itu pengujian korosi surfaktan berbasis MES dari minyak sawit terhadap berbagai bahan logam sangat dibutuhkan untuk memilih bahan logam yang tahan korosi dan memiliki nilai ekonomis yang baik.

 • Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan ringkasan yang menggambarkan hal spesifik yang harus dilakukan dengan baik apabila suatu penelitian ingin berhasil dalam menerapkan strateginya. Hipotesis penilitian pada jurnal kali ini adalah dikarenakan jurnal ini membahas tentang Sifat korosif surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) dari minyak sawit dalam pemilihan bahan Surface Facilities untuk aplikasi EOR (Enhanced Oil Recovery) maka surfaktan MES akan dapat menghambat korosi dari sebuah logam, contohnya dalam penelitian kali ini meneliti pada industri minyak dan gas yang mana korosi didalamnya terjadi karena factor alam yang mendominasi terjadinya korosi, namun demikian factor alam tersebut masih dapat disikapi ataupun dikendalikan dengan menggunakan surfaktan MES.

• Rancangan penelitian
Rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pada dasarnya rancangan penelitian merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data. Pada jurnal ini memiliki rancangan penelitian sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Bahan dan Metode
- Bahan dan Alat
- Metode analisis sifat Fisiokimia Surfaktan MES
- Metode analisis Kimia Air Injeksi Lapangan T
- Penguujian laju korosi berbagai bahan logam
- Pengujian laju korosi pada proses Dilution
- Pemilihan bahan logam paling ekonomis untuk surface facilities
3. Hasil dan pembahasan
- Sifat Fisiokimia Surfaktan MES
- Analisis Air Injeksi dari lapangan minyak T
- Laju korosi
- Pemilihan material surface facilities
4. Kesimpulan dan saran

• Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian yang terdapat pada jurnal kali ini adalah yang pertama yaitu untuk menganalisis sifat Fisikokimia Surfaktan MES, analisis yang dilakukan adalah pengukuran pH, viskositas dengan Rheometer Brookfield DV-III ultra, densitas dengan densitometer, bahan aktif , bilangan asam dan bilangan iod. Kemudian, analisis air injeksi dan formasi dilakukan dengan pengukuran pH, sulfat , karbonat dan bikarbonat, barium, besi (Fe), TDS (Gravimetri, B). Total Suspended Solid/TSS , Natrium (spektrofotometri), Magnesium (Mg) dan kalsium (Ca), dan salinitas (conductometer). Lalu melakukan Pengujian laju korosi ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan korosi berbagai jenis logam dalam air injeksi, NaCl, Na2CO3 dan larutan formulasi surfaktan. Pengujian yang dilakukan terhadap laju korosi akibat penggunaan surfaktan berbasis MES adalah preparasi logam dan pengujian laju korosi. Dan yang terakhir adalah pemilihan bahan logam paling ekonomis untuk Surface Facilities Analisis ini dilakukan untuk menentukan jenis logam yang ekonomis untuk surface facilities injeksi surfaktan berbasis MES.

 • Populasi dan sampel
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian subyek dalam populasi yang diteliti. Pada penelitain kali ini yang meneliti Sifat korosif surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) dari minyak sawit dalam pemilihan bahan Surface Facilities untuk aplikasi EOR (Enhanced Oil Recovery) didapat formulasi masalah yaitu Enhanced oil recovery (EOR) populasinya berupa pengetahuan penggunaan dari EOR yangmana aplikasi EOR yang pada awalnya banyak digunakan untuk mencegah korosi ini masih banyak memiliki kekurangan maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan surfaktan MES yang diyakini lebih memiliki banyak kelebihan, populasi pada penelitian ini dilakukan pada lapangan T di Kalimantan yang merupakan bagian daerah operasi milik PT. P (Persero).

 • Metode pengolahan data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data ringkasan berdasarkan kelompok data mentah pada sistem yang sudah ada. Pengolahan data yang pertama yaitu meganalisis sifat fisiokimia surfaktan MES yang akan didapatkan hasil

 Kemudian, menganalisa air injeksi dilapangan T untuk mengetahui kandungan kation dan anion yang terdapat di dalamnya. Maka didapatkan table analisi sebagi berikut.

 Pengukuran laju korosi berbagai jenis logam (stainless steel 201, stainless steel 304, stainless steel 316, carbon steel dan logam galvanist) dalam larutan formulasi MES dilakukan menggunakan metode kehilangan berat yang mengacu pada reaksi korosi besi. Maka akan didapat grafik perbandingan dari laju korosi dari beberapa logam pada suhu 40C.

Pemilihan bahan surface facilities didasarkan pada empat parameter, yaitu sifat mekanik, kemudahan logam dalam pengerjaan welding, ketahanan terhadap pengaruh lingkungan atau korosi dan investasi bahan. Pemilihan material untuk aplikasi dengan potensi korosi tinggi (lepas pantai dan EOR) mutlak harus dilakukan untuk meghindari kerugian atau kegagalan produksi.