Jumat, 14 Oktober 2016

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I
Pendahuluan

  1.      Latar Belakang
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seserorang dalam kontrol satuan politik tertentu (secara khusus : negara) yang dengannya membawa hak untuk berpatisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga Negara.
Sedangkan pendidikan kewarganegaraan merupaka suatu upaya sadar dan terencana mencerdaskan warga Negara (khususnya generasi muda). Caranya dengan membubuhkan jati diri dan moral bangsa agar mampu berpatisipasi aktif dalam pembelaan Negara.
Seperti yang diketahui setiap negara pasti memiliki sejarah sendiri yang mengandung nilai nasionalis, patriolis dan sebagainya. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat nilai-nilai itu menurun, untuk membuat nilai nilai itu tidak menurun saya akan membahas tentang pendidikan kewarganegaraan, tujuan kewarganegaraan, dan landasan hukum serta pengertian bangsa dan Negara sekaligus hak dan kewajiban warga Negara.

  2.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan saya bahas dalam penulisan kali ini:
            1.      Apa pengertian dari pendidikan kewarganegaraan?
            2.      Apa tujuan dari pendidikan kewarganegaraan?
            3.      Apa landasan hukum dalam pendidikan kewarganegaraan?
            4.      Apa pengertian dari bangsa dan Negara?
            5.      Bagaiman hak dan kewajiban warga Negara?

  3.      Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan kali ini ialah:
             1.      Mengetahui dan menjelaskan tentang pendidikan kewarganegaraan
             2.      Mengetahui dan menjelaskan tujuan-tujuan dari pendidikan kewarganegaraan
             3.      Mengetahui dan menjelaskan landasan hukum dalam pendidikan kewarganegaraan
              4.      Mengetahui dan menjelaskan tentang bangsa dan Negara
              5.      Mengetahui dan menjelaskan tentang kewajiban dalam berwarga Negara

  4.      Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam penulisan yaitu:
            1.      Untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan rasionalisme pada Negara sendiri
            2.      Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kewajiban dalam berwarga                 Negara


ISI
BAB II


  1.      Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar menghasikan penerus –penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara.

  2.      Tujuan pendidikan kewarganegaraan

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:
       1.      Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa serta menghayati nilai-nilai falsafah                     bangsa.
       2.      Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa dan bernegara.
       3.      Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara.
       4.      Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
       5.      Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,                bangsa dan negara.

Melalui pendidikan Kewarganegaraan , warga negara Republik indonesia diharapkan mampu “memahami”, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat , bangsa dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan nasional seperti yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945.

  3.      Landasan hukum

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis.

Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatn pendidikan.

                    a.       UUD 1945
1.      Pembukaan alinie kedua dan keempat yang memuat cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaan.
2.      Pasal 27 (1) tentang kesamaan kedudukan dalam hukum
3.      Pasal 30 (1) tentang bela Negara
4.      Pasal 31 (1) tentang hak mendapat pengajaran
                   b.      Ketetapan MPR No.II/MPR/1999 tentang garis-garis besar haluan Negara
                   c.       Undang-undang No.2 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertahanan                                 keamanan Negara Republik Indonesia
                   d.      Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
                   e.       Keputusan DIRJEN pendidikan tinggi No.267/DIKTI/KEP/2000 tentang penyempurnaan                     kurikulum inti mata kuliah pengembang kepribadian (MKPK) pendidikan                                             kewarganegaraan pada perguruan tinggi Indonesia.
                  f.         Keputusan Dirjen Dikti No.38/Dikti/2002 tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah                    pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.
                  g.      Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata                             Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

  4.      Bangsa dan Negara
Negara merupakan organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian negara yaitu:
• George Gelinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu.
 Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri.
• G. Pringgodigdo, SH
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan atau unsure unsure, yaitu harus ada pemerintahan yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup dengan teratur sehingga merupakan suatu bangsa.
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, Negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.
Negara merupakan integrasi antara pemerintah dan rakyatnya(Integralisme).
Terdiri atas tiga unsur terbentuknya suatu negara, yaitu
1. Rakyat yaitu masyarakat atau warga negara,
2. Wilayah,
3. Pemerintahan.
Bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan. Para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Dikarenakan semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit untuk dirumuskan.
Selain istilah bangsa, dalam Bahasa Indonesia, menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur : Satu kesatuan bahasa, satu kesatuan daerah, satu kesatuan ekonomi, satu Kesatuan hubungan ekonomi dan satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
  5.      Kewajiban warga Negara
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan ppenghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kkesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua ini terjadi kerena pemerintah dan para penjabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Beberapa contoh hak dan kewajiban sebagai warga negera, yaitu:
             1.      Hak Warga Negara Indonesia:
a.       Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (Pasal 27 ayat 2).
b.      Hak untuk hidup dna mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak utnuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (Pasal 28A).
c.       Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
d.      Hak atas kelangsungan hidup: “setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.”
            2.      Kewajiban Warga Negara Indonesia
                                   a.      Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 945 berbunyi:                                    “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan                                                     pemerintahan dan wajib menjunjung hukum da pemerintahan itu dengan tidak                                       ada kecualinya.
                 b.      Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945                       menyatakan: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya                           pembelaan negara.
                 c.       Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 menyatakan:                  setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.

        3.      Demokrasi
         Beberapa pendapat mengenai arti dari demokrasi yaitu:
          • International commission of jurist
             Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang menjamin hak untuk membuat keputusan              politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil yang terpilih dan bertanggung jawab              kepada mereka melalui suatu pemilu yang bebas.
          • Carol C. Gould
             Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendiri,                  baik melalui pertisipasi langsung dalam merumuskan keputusan-keputusan yang                                   mempengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.
        Macam-macam demokrasi:
          Ditinjau dari penyaluran kehendak rakyat:
              a. Demokrasi langsung (direct democracy) : sistem demokrasi yang melibatkan seluruh                       rakyat dalam mengambil keputusan serta dalam penyampaian kehendak/aspirasinyasecara                   lansung.
              b. Demokrasi tidak langsung (indirect democracy): sistem demokrasi yang tidak                                  melibatkan seluruh rakyat dalam mengambil keputusan, melainkan memberikan                                    kepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam lembaga perwakilan rakyat. Demokrasi                    tidak langsung atau disebut juga demokrasi perwakilan.

      4.      Peran Sebagai Warga Negara ialah:
      1. Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan                               kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga-lembaga negara.
      2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
      3. Berpartisipasi aktif dalm pembangunan nasional.
      4. Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, melakukan pembinaan kepada                 fakir miskin.
      5. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
      6. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
      7. Menciptakan kerukunan umat beragama.
      8. Ikut serta memajukan pendidika nasional.
      9. Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa.
     10. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll).
     11. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
     12. Menjaga keselamatan bangsa dari segala dari segala macam ancaman.


BAB III
PENUTUP


   1.      Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang didapat dalam penulisan kali ini yaitu:

      a.       Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya           nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan         tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan.
      b.      Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran       bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air
      c.       Landasan hukum Indonesia berdasarkan UUD 1945
      d.      Negara merupakan organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-           sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus           tata tertib. Sedangkan bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat karena                   kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa atau nasional, nasionalitas atau                 kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan.

Pendapat penulisan :
Pada penulisan kali ini saya berpendapat dalam suatu Negara pasti memiliki sejarah dengan tokoh-tokoh dimasa lampau sang sangat benilai nasionalis dan patrolis, namun dengan berkembangnya zaman dan perkembangan teknologi yang maju begitu pesat membuat penerus bangsa semakin melupakan sejarah Negara sendiri dan rasa nasionalis dan patriolis yang mulai berkurang dengan pendidikan kewarganegaan inilah diharapkan dapat menumbuhkam kembali rasa nasionalis dan patriolis tersebut atau tidak menghilangkan rasa tersebut, Karena dengan kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan kita bisa mengetahui pentingnya dalam berwarga Negara, hak dan kewajiban dalam berwarganegara dan lain-lain
Pendidikan kewarganegaraan tentunya sangat berpengaruh dalam mewujudkan kemajuan bangsa, karena dengan pendidikan kewarganeraan yang akan menumbuhkan kepribadian kita seiring berjalannya waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara dan masyarakat masa datang diperlukan ilmu yang cukup untuk mendukung kokohnya berdirinya suatu bangsa.
Negara membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat agar terciptanya Negara yang maju, membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dengan semangat yang tinggi. Negara diharuskan menciptakan sesuatu agar masyarakat menciptakan rasa persatuan dan kesatuan serta rasa ingin mengabdikan diri pada Negara.


DAFTAR PUSTAKA